Kamis, 09 Februari 2012

TENGKORAK, TULANG BELAKANG, DADA

(TULANG AKSIAL  = skeleton axiale)

OUTLINE:

I. OSTEOLOGI
          TULANG AKSIAL (skeleton axiale)
A.    CAPUT
·         Tengkorak bayi dan anak.
·         Aplikasi klinis :
ü  Pengukuran lingkar kepala pada bayi dan anak :
ü  Pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan garputala :
ü  Palpasi sinus frontalis
ü  Acromegali :
ü  Microcephali :
ü  Black eyes :
ü  Palatoschizis :
ü  Deviasi septum nasi :
ü  Sinusitis :
ü  Adenoma hipofisis, Peningkatan tekanan intra kranial :

B.     COLLUMNA VERTEBRA
·         Regio , bagian tiap tulang vertebra dan discus intervertebralis.
·         Perbedaan curvatura collumna vertebra bayi  /anak dan dewasa
·         Aplikasi klinis :
ü  Lordosis, kifosis, skoliosis, spina bifida:
ü  Whiplash injury ( trauma lecut):
ü  Lumbal Pungsi :
ü  Fraktur kompresi corpus vertebra e.c. Spondilitis TB :
ü  Slipped disc = Hernia Nucleus Pulposus :

C.    STERNUM DAN COSTAE
·         Aplikasi klinis :
ü  Mengukur tekanan vena sentral :
ü  Fraktur costa :




II.        MIOLOGI
            Otot yang penting diketahui pada regio:

1.   CAPUT
  1. COLLI
  2. THORAX
  3. DORSUM


Referensi :

  1. Martini, Fundamentals of Anatomy & Physiology 5th ed.
  2. Tortora Grabowski , Principles of Anatomy & Physiology 9th ed.
  3. Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 1
  4. Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 2
  5. Palmer,dkk. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum
  6. FKUI, Kapita Selekta Kedokteran ed. 3 jilid 2
  7. Tortora, Anatomy and Physiology, Laboratory Manual 5th ed.
  8. Barbara Bates, A Guide to Physical Examination and History Taking 4th ed.

Untuk diperhatikan:

Catatan kuliah ini hanya bersifat sebagai tambahan, guna membantu mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Anatomi. Pemahaman sepenuhnya akan didapat dalam penjelasan selama perkuliahan, penyelesaian tugas terstruktur, dan pembelajaran mandiri menggunakan literatur yang dianjurkan.
I. OSTEOLOGI
TULANG AKSIAL (skeleton axiale)

Keseluruhan tulang manusia ada 206 tulang, yang terdiri dari 80 tulang aksial dan 206 tulang appendikular.

Ø  Martini hlm. 195 Gambar 7-1 The axial skeleton


A.    CAPUT
Ø Martini hlm. 196 Gambar 7-2 Cranial and facial subdivision of the skull
Bangunan khusus pada cranium:

Sutura
Sutura adalah hubungan tulang yang tidak dapat bergerak, terdapat hanya pada cranium.

Sinus paranasales
Merupakan rongga-rongga pernafasan pada tulang cranium tertentu ataupun tulang wajah tertentu , dekat dengan cavum nasi.  Terdiri dari : sinus frontales, sinus ethmoidales, sinus sphenoidales, dan sinus maxillares

Orbita
Tiap orbita berbentuk piramid yang berisikan bola mata dan struktur penyertanya. Dibentuk oleh 7 tulang cranium dan 4 regio yang konvergen ke posterior membentuk apex di ujung posterior.

Septum nasi
Dibentuk oleh : vomer yang berhubungan dengan cartilago septi nasi di anteriornya ,dan dengan pars perpendicularis os ethmoidalis di superiornya.

Os hyoideum
(=berbentuk seperti huruf U), merupakan komponen tulang aksial yang unik oleh karena tidak bersendi dengan tulang yang lain. Tulang ini berfungsi menyokong lidah. Sering patah pada pencekikan / gantung diri.


·         Tengkorak bayi dan anak.
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 199 Tabel 7-3 Fontanels
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 199 Tabel 7-4  Principle foaminas at the skull

·Aplikasi klinis :
ü  Pengukuran lingkar kepala pada bayi dan anak :
      Dari glabella, melingkari kepala melalui protuberantia occipitalis eksterna hingga glabella lagi
ü  Pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan garputala :
Dengan menempatkan pangkal tangkai garputala yang sudah digetarkan pada processus mastoideus ( Tes Rhinne), dan pada vertex ( Tes Weber).
Ø  Barbara Bates hlm. 178-9
ü  Palpasi sinus frontalis
Kedua ibu jari menekan ke atas dari bawah margo supra orbitalis bagian medial (berdekatan dengan pangkal hidung)
Ø  Barbara Bates hlm. 180

ü  Acromegali :
Peningkatan Growth hormon menyebabkan perkembangan tulang dan jaringan lunak berlebihan sehingga secara umum wajah tampak kasar. Kepala memanjang dengan penonjolan os frontale, os nasale dan os maxilla disertai penebalan jaringan lunak hidung, bibir, dan telinga.
Ø  Barbara Bates hlm. 187

ü  Microcephali :
      Kondisi dimana kepala sangat kecil akibat pembesaran otak terhenti akibat abnormalitas genetik atau perkembangan,yang diikuti berhentinya perkembangan tulang tengkorak.
Ø  Martini, hlm. 211

ü  Black eyes :
      Margo supraorbitalis merupakan rigi yang cukup tajam. Black eyes merupakan memar pada kulit diatas margo supraorbitalis oleh karena terkumpulnya cairan / darah akibat fraktur margo supraorbitalis atau laserasi kulit di atasnya.
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 188, Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 1,hlm. 31 Gambar 62
ü  Palatoschizis :
      Pada umumnya kedua processus palatina os maxillare bersatu pada minggu 10-11 kehamilan. Pada palatoschizis proses ini terganggu , kedua processus tersebut, dan mungkin juga lamina horizontalis ossis palatina gagal bersatu dengan sempurna.
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 194, Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 1,hlm. 50 Gambar 85-6

ü  Deviasi septum nasi :
      Pada umumnya terjadi pada sambungan tulang dengan cartilago septi nasi. Etiologi : sekuele trauma maupun genetik. Deviasi septum nasi dapat pula menyebabkan sinusitis kronik.
Ø  Tortora Grabowski, hlm 201 , Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 1,hlm. 31 Gambar 62

ü  Sinusitis :
      Inflamasi mukosa yang melapisi sinus paranasalis oleh karena reaksi alergi atau infeksi. Yang paling sering adalah sinusitis maxillaris oleh karena :
1.      gravitasi menghalangangi drainase sinus
2.      alveoli rahang atas dengan sinus maxillaris hanya dipisahkan oleh selapis tulang tipis. Infeksi periapikalis sering meluas ke dalam sinus. Infeksi dapat juga timbul diawali adanya fragmen tulang yang terlepas saat pencabutan gigi, sehingga antara rongga mulut dan sinus maxillaris hanya dilapisi mukosa sinus.
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 197, Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 1,hlm. 53 Gambar 95,hlm. 55 Gambar 101,hlm. 90 Gambar 158-9

ü  Adenoma hipofisis, Peningkatan tekanan intra kranial :
      Processus clinoideus os sphenoidale bisa menghilang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh dua hal : adanya peningkatan tekanan intrakranial atau penyakit lokal hipofisis. Sella turcica bisa membesar oleh karena tumor hipofisis atau tekanan intrakranial yang meningkat. Bila membesar, maka dasar sella menipis. Bila dasar fossa hipofisealis mengalami erosi atau rusak, ini biasanya oleh karena tumor maligna di dalam fossa atau perluasan dari bawah .Hal ini tidak terjadi pada fossa yang melebar oleh karena peningkatan tekanan intrkranial, di mana terjadi penipisan, dan bukan erosi.
Ø  Palmer, Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum hlm. 138. Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 1,hlm. 45 Gambar 76
B.      COLLUMNA VERTEBRA
·         Regio , bagian tiap tulang vertebra dan discus intervertebralis.
Collumna vertebra merupakan suatu kolom yang lentur dan mudah dibengkokkan.Tersusun dari sekumpulan tulang vertebra. Bersama dengan sternum dan costa membentuk kerangka dinding dada. Meliputi 2/5 dari tinggi badan.
Terdiri dari beberapa regio :
Regio cervicalis = 7  vertebra.
Regio thoracalis = 12 vertebra
Regio lumbalis   = 5   vertebra
Regio sacralis     =   berasal dari 5 vertebra sacral yang bersatu
Rego coccygeal = terdiri dari 1 tulang (kadang 2) yang disebut os coccygeus, yang umumnya berasal dari 4 vertebra coccygeus yang bersatu.
Bagian yang perlu diketahui :
1. Discus intervertebralis terdiri dari:
§  annulus fibrosus, merupakan jaringan fibrocartilago sebagai cincin luar yang fibrous
§  nucleus pulposus, merupakan suatu substansi yang elastis, lunak, pulpy di sebelah dalam
Discus intervertebralis di sebelah superior dari sacrum , menempati ¼ panjang collumna vertebra.
Ø   Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 2,hlm. 24, Gambar 746

2. Os Vertebrae. Bagian bagian umum vertebra :
Ø  Tortora Grabowski, hlm.  209 Tabel 7-5 Comparison of principal structural features of cervical,thoraxic, and lumbar vertebrae


·         Perbedaan curvatura collumna vertebra bayi  /anak dan dewasa
Kurvatura normal dari collumna vertebra penting oleh karena
1.      Meningkatkan kekuatan kolumna vertebralis
2.      Membantu mempertahankan keseimbangan pada posisi berdiri.
3.      Mengabsosbsi hentakan pada saatberjalan
4.      Membantu/ melindungi kolumna vertebra dari fraktur
Pada fetus hanya terdapat satu kurvatura konkaf ke depan.
Pada usia kurang lebih 3 bulan setelah lahir ketika bayi mulai belajar menegakan kepala, lengkung servikal terbentuk.
Selanjutnya ketika belajar duduk berdiri dan berjalan, lengkung lumbal terbentuk.
Lengkung thoracal dan sacral disebut lengkung primer oleh karena ternetuk pertama kali pada masa fetus.
Lengkung servical dan lumbal disebut lengkung sekunder oleh karena mulai terbentuk beberapa bulan setelah lahir.
Keseluruhan lengkung selesai terbentuk pada usia 10 tahun.
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 202 Gambar 7-16 Collumna Vertebra
·      Aplikasi klinis :
ü  Lordosis, kifosis, skoliosis, spina bifida:
      Lordosis = lengkung lumbal yang berlebihan. Etiologi = peningkatan berat abdomen pada kehamilan , obesitas yang berlebihan , riketsia, spondilitis TB .
      Skoliosis = pembengkokan ke lateral collumna vertebra . Abnormalitas kurvatura collumna vertebra yang paling sering terjadi. Terutama pada regio thoracal. Etiologi = kongenital, skiatika kronik,paralisis otot salah satu sisi kolumna vertebra, postur tubuh yang salah, tungkai yang tidak sama panjang.
      Kifosis= konveksitas thorax yang berlebihan. Etiologi = spondilitis Tb, riketsia, postur tubuh yang salah, wanita dengan osteoporosis lanjut.
      Kifosis ringan sering disebut = round shouldered.
      Spina bifida = defek kongenital dari collumna vertebra di mana lamina arcus vertebrae gagal bersatu pada linea mediana. Etiologi = defisiensi asam folat selama kehamilan.
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 214

ü  Whiplash injury ( trauma lecut):
      Merupakan istilah yang menunjukkan adanya cedera collumna vertebra  yang disebabkan gerakan kepala (articulatio atlantoaxialis) menyerupai gerakan cambuk yang dihentakkan.Keadaan ini menyebabkan dislokasi parsial atau komplit vertebra cervicalis, kerusakan ligamen atau otot, dan sangat potensial terjadinya kerusakan medulla spinalis.
Ø  Martini, hlm. 214

ü  Lumbal Pungsi :
      Daerah pungsi lumbal diantara vertebra lumbal 2,3 atau 4,5 yaitu dengan menentukan garis potong sumbu kraniospinal (prosesus spinosus kolumna vertebra) dan garis antara SIAS kiri dan kanan.
Ø  Kapita Selekta Kedokteran hlm. 441-2

ü  Fraktur kompresi corpus vertebra e.c. Spondilitis TB :
      Setelah pengobatan TB terdapat satu tulang berbentyuk baji yang terjadi dari 2 vertebra yang kolaps. Pada pemeriksaan fisik tampak gibbus, yaitu deformitas anguler akibat vertebra yang kolaps. Paling sering mengenai vertebra pada regio thorax.
Ø  Palmer, Petunjuk Membaca Foto untuk dokter umum hlm. 155
ü  Slipped disc = Hernia Nucleus Pulposus :
                        Herniasi nucleus pulposus ke arah posterior/ struktur vertebra yang berdekatan akibat melemahnya  /rusaknya annulus fibrosus. Pada umumnya terjadi pada regio lumbal oleh karena merupakan penahan berat badan dan sebagai pusat fleksi dan ekstensi tubuh. Ditandai adanya pendataran lengkung lumbal dari collumna vertebra , spasme otot regio lumbal, dan berkurangnya mobilitas collumna vertebra.
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 213, Martini, hlm. 257, Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 2,hlm. 24 Gambar 746






C.      STERNUM DAN COSTAE

STERNUM
Merupakan tulang pipih, berukuran panjang 15 cm. Terdiri dari : manubrium sterni, corpus sterni, dan processus xyphoideus.

COSTA
Terdapat 12 pasang costa. Panjangnya meningkat dari costa 1 sampai 7, kemudian berkurang sampai costa 12.
Macam-macam costa :
o   Costa vera : = true ribs = costa vertebrosternal = costa 1-7, melekat ke sternum lewat kartilago hialin (cartilago costalis)
o   Costa spuria = false ribs = terdiri dari :
§  Costa Vertebochondral = costa 8 – 10, cartilago costanya saling melekat , lalu melekat lagi ke cartilago costa 7
§  Costa Vertebral ribs = floating ribs = costa 11 – 12, cartilago costanya tidak melekat pada sternum sama sekali.


·      Aplikasi klinis :
ü  Mengukur tekanan vena sentral :
Untuk mengetahui tekanan vena sentral, identifikasi titik tertinggi di mana pulsasi vena jugularis interna dapat terlihat. Dengan penggaris, ukur jarak vertikal antara titik tersebut dengan angulus sterni.


ü  Fraktur costa :
Trauma dada yang tersering pada umumnya oleh karena trauma langsung. Predileksi pada tempat yang menderita kekuatan terbesar , tetapi juga bisa pada titik terlemah , yaitu pada kurvatura terbesar yang hanya sedikit di depan angulus costae.
Ø  Tortora Grabowski, hlm. 213, Sobotta Atlas Anatomi Manusia ed. 20 Bagian 2,hlm. 49 Gambar 777






















B. MIOLOGI (Pembahasan lebih lanjut selama perkuliahan)
Otot-otot yang perlu diketahui pada region:

1. CAPUT
§  mm.faciales :
o   Orbicularis oculi
o   Orbicularis oris
§  mm. masticatoris :
o   Masseter
o   Pterygoideus medius
o   Temporalis
o   Pterygoideus lateralis
o   Buccinator

  1. COLLI
§  Sternocleidomastoideus
§  Mm.Scaleni

  1. THORAX
§ Intercostalis
§ Pectoralis major et minor

  1. DORSUM
§  Trapezius
o   Latissimus dorsi
o   Erector spina
§  Rhomboideus
§  Levator scapulae
§  m. Trigonum Mohrenheim

1 komentar: