Kamis, 02 Februari 2012

HIKMAH TADARUS & KEAJAIBAN AL-QUR'AN

Keutamaan Membaca dan Mengkhatamkan Al Qur’an
1.      Mendapat predikat manusia terbaik. Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik engkau semua ialah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya pula." (Riwayat Bukhari)
2.      Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari kitabullah -yakni al-Quran, maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf."
3.      Mendapatkan pahala dua kali lipat, bagi yang belum lancar. “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)
4.      Orang yang mengikuti khataman Al-Qur’an, seperti mengikuti pembagian ghanimah Dari Abu Qilabah, Rasulullah saw. mengatakan, “Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti) bacaan Al-Qur’an ketika dibuka (dimulai), maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan (futuh) fi sabilillah. Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al-Qur’an maka seakan-akan ia mengikuti pembagian ghanimah.” (HR. Addarimi) Jadi di Bulan Ramadhan ikutlah bertadarus Al Quran sehabis tarawih. Yang kemarin ikut pembukaan berarti mendapat kemenangan. Yang kemarin tidak ikut pembukaan tetap boleh ikut khatamannya, karena seakan-akan mengikuti warisan.
5.      Sunnah dalam teknis mengkhatamkan Al-Qur’an. Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama. Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.
Keajaiban Al-Quran
Al-Quran adalah satu-satunya kitab yang dijaga kebenerannya oleh Allah. Selain itu Al-Quran juga “uptodate” karena semua yang terjadi sejak zaman Nabi Adam AS hingga akhir zaman nanti sudah dituliskan dalam lembaran-lembarannya. Selain itu, Al Quran bisa memberi ketenangan batin yang luar biasa bagi orang yang membaca dan merenungi maknanya.
Contoh ringannya:
1.      Umar masuk Islam
Umar bin Khaththab adalah salah seorang sahabat Rasulullah, sebelum masuk Islam dia sangat membenci Rasulullah dan ingin membunuh beliau. Suatu ketika adik kandungnya, Fatimah, dan suaminya, Sa’ad bin Zaid ketahuan sedang membaca Al Qur’an maka Umar membanting Sa’ad dan kemudian menyikut muka Fatimah hingga berlumuran darah, tetapi Fatimah berkata, “Bunuh saja kami, toh kami memang sudah lama memeluk agama Muhammad. Kami tidak takut dengan kegaranganmu. Boleh kau siksa kami, tetapi kami tetap akan memeluk ajaran Muhammad sampai akhir hayat kami.”
Maka, hati Umar bergetar, tidak tega ia melihat adiknya berlumuran darah seperti itu. Waktu ia sedang bimbang, ia melihat ada sehelai kulit kambing tergantung di pintu (dulu belum ditemukan kertas), bertuliskan ayat-ayat Al Quran. Umar pun tertarik untuk membacanya. Begitu terbaca apa yang ditulis, yakni ‘bismillah’ (dengan menyebut nama Allah), sungguh berdebar hati Umar, dia lalu mencampakkannya. Tetapi dia memungutnya lagi dan membaca berulang-ulang, satu per satu ayat direnunginya, (yang dibaca adalah surat Thaha), ‘Thaha. Tidaklah Kami turunkan Al Quran supaya kamu celaka, melainkan sebagai peringatan bagi mereka yang takut kepada Allah....” Makin terpesona hati Umar melihat keindahan bahasa dan isinya, dan dia sadar ini bukanlah bahasa manusia, berarti benar-benar bahasa dari Tuhan. Seketika itu dia mengucap syahadat dengan keras, lalu ia berikrar di hadapan Rasulullah. Subhanallah.
2.      Kalau belajar diawali dengan membaca Al Quran, lebih banyak ilmu yang masuk daripada tidak didahului dengan membaca Al Quran
Karena, siapa pun yang membaca Al Quran dengan ikhlas karena Allah, serta direnungi maknanya, maka hati akan tenang. Sesedih apapun, segundah apapun, maupun berbagai penyakit hati lainnya akan sembuh karena membaca Al Quran, itulah sebabnya Al Quran memiliki nama lain Asy-Syifa, yakni obat penawar. Selain obat hati, juga bisa obat secara fisik, dengan syarat apa yang dibaca dan direnungi, benar-benar diamalkan secara ikhlas karena Allah. Penasaran akan keajaiban Al Quran? Bacalah, renungilah, dan amalkanlah! Oleh karena itu yang belum bisa membaca Al Quran, kalau belajar iqro’ jangan malas.
Oleh karena itu, jika hati dalam keadaan stabil, tenang, tentu kalau belajar materi sesusah apapun, pasti bakal masuk ilmunya? Mau? Coba!
3.      Kenapa kok babi diharamkan
Pada zaman jahiliyah banyak yang memakan babi, setelah turun ayat Allah yang mengharamkan babi, umat Islam tidak memakannya maupun menggunakan produk darinya, tanpa tahu kenapa kok babi diharamkan... Al Quran diwahyukan kepada Nabi SAW 1400 tahun yang lalu, sekitar 600-an M. Namun, baru di abad sekitar 20 atau 21, peneliti modern menemukan beberapa kejelekan babi yang tidak baik dikonsumsi, yakni: di dalam tubuh babi, terdapat cacing pita yang jika telurnya ada di usus kita, dia akan menyerap sari-sari makanan di tubuh kita, sehingga yang tumbuh besar adalah cacing, kita tidak. Selain itu, kantung kemih babi, yakni organ di dalam tubuh tempat menyimpan air kencing sebelum dikeluarkan milik   babi bocor, sehingga air kencingnya masuk ke dagingnya. Tak jarang jika banyak pembeli daging babi di restoran mengeluh kalau dagingnya berbau pesing. Iiiih jijik... Apalagi salah satu sifat babi adalah rakus, ketika tidak ada makanan ia akan makan kotorannya sendiri maupun muntahannya sendiri berkali-kali sampai puas. Jadi, mungkin zaman Rasulullah masih banyak yang bertanya kenapa babi haram, tetapi baru di zaman kitalah pertanyaan itu dijawab. Kenapa kok bisa seperti itu? Karena Allahlah yang menciptakan babi, tentu Dia tahu babi seperti apa, dan karena Al Quran adalah ucapan-Nya.
Contoh yang berat (disampaikan hanya kalau santri meminta dan waktunya mencukupi)
Diselamatkannya Jasad Fir’aun
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu” [QS 10:92]
Peneliti mumi Fir’aun (Semua raja Mesir kuno dinamai Fir’aun, dan Fir’aun yang tenggelam di laut merah adalah Fir’aun Ramses II) di Mesir menemukan keganjilan ketika meneliti mumi raja Fir’aun Ramses II, yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru kemudian menemukan jawabannya di Al-Quran, ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah swt ketika sedang mengejar Nabi Musa as.
Perhatikan bahwa Nabi Muhammad saw hidup 3000 tahun setelah kejadian tersebut, dan tidak ada cara informasi tersebut (selamatnya mayat Ramses II) dapat ditemukan beliau (karena di Injil & Taurat pun tidak disebut). Namun Al-Quran bisa menyebutkannya karena memang firman Allah swt (bukan buatan Nabi Muhammad saw).

1 komentar: