Senin, 19 Maret 2012

FISIOLOGI TULANG

1. HISTOLOGI TULANG

Jaringan tulang adalah jaringan ikat penyokong dengan matriks yang padat.
Matriks tulang terutama terdiri dari kristal hidroksi apatit.

Sel-sel dalam tulang:
-          Osteosit: terletak dalam lakuna. Merupakan sel tulang terbanyak.
-          Osteoblast: mensintesa matriks tulang melalui proses osteogenesis.
-          Osteoclast: melarutkan matriks tulang melalui proses osteolisis.
-          Sel osteoprogenitor: sel awal, berdiferensiasi menjadi osteoblast.

Tulang padat (kompak) dan tulang spongiosa
-          Unit fungsional dasar dari sebuah tulang padat adalah osteon, yang terdiri atas osteosit yang tersusun rapi sekeliling canalis centralis.
-          Lamella adalah lapisan-lapisan matriks tulang yang telah mengalami kalsifikasi.
-          Kanalikuli di dalam dan antar lamella menghubungkan kedua lakuna.
-          Tulang spongiosa terdiri atas trabekula yang berbentuk khas menyerupai jala.
-          Tulang padat berada pada bagian tulang di mana tekanan datang dari arah yang terbatas, misal sepanjang diafisis tulang panjang.
-          Tulang spongiosa berada pada bagian di mana tekanan sedikit atau datang dari berbagai arah, misal pada bagian epifisis tulang panjang.

Periosteum dan endosteum
-          Bagian luar tulang ditutup oleh periosteum.
-          Bagian dalam, termasuk pada struktur tulang spongiosa ditutupi endosteum


2. PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN TULANG

Ossifikasi (penulangan) adalah proses perubahan jaringan tulang lain menjadi tulang.
Kalsifikasi adalah proses penimbunan garam kalsium dalam sebuah jaringan.

Penulangan intramembranosa
-          Dimulai pada saat osteoblas berdiferensiasi dalam jaringan ikat dan memproduksi struktur tulang spongiosa atau tulang padat. Tempat dimulainya penulangan ini disebut pusat penulangan.
-          Merupakan proses penulangan pada tulang pipih


Penulangan endokondral
-          Dimulai dari pembentukan model kartilago yang secara bertahap digantikan oleh jaringan tulang pada metafisis. Dengan cara ini, tulang tumbuh memanjang.
-          Waktu menutupnya kartilago epifisis berbeda antar tulang dan antar individu.
-          Diameter tulang bertambah melalui pertumbuhan aposisional.
-          Merupakan proses penulangan pada tulang pendek dan panjang

Suplai darah dan persarafan

Tiga set utama pembuluh darah menyediakan suplai darah secara ekstensif terhadap jaringan tulang.


3. DINAMIKA TULANG

Komponen organik dan mineral tulang secara terus menerus didaur ulang dan diperbarui melalui proses remodelling.

Pengaruh latihan terhadap tulang
-          Bentuk dan ketebalan tulang merefleksikan tekanan yang dideritanya.

Pengaruh hormonal dan nutrisi terhadap tulang
-          Tercukupinya kebutuhan mineral, vitamin dan hormon memungkinkan optimalnya proses pembentukan tulang (osteogenesis) normal.
-          Hormon pertumbuhan dan tiroksin menstimulasi pertumbuhan tulang.

Kerangka sebagai depo cadangan kalsium
-          Kalsium merupakan mineral utama dalam tubuh manusia. 99 % kalsium tubuh terdapat dalam jaringan tulang.
-          Interaksi antara tulang, saluran pencernaan dan ginjal mempengaruhi konsentrasi ion kalsium.
-          Hormon kalsitonin dan paratiroid mengatur keseimbangan konsentrasi ion kalsium tubuh. Kalsitonin menyebabkan menurunnya konsentrasi kalsium dalam darah. Hormon Paratiroid meningkatkan konsentrasi kalsium dalam darah.

Penyembuhan patah tulang (fraktur)
Fraktur adalah terdapatnya retakan atau patahan pada tulang. Perbaikan fraktur melibatkan pembentukan hematoma (jendalan darah) fraktur, kallus eksterna dan kallus interna.

Pengaruh penuaan terhadap tulang
-          Osteopeni adalah proses penulangan yang tidak adekuat.
-          Mulai umur 30-40 tahun,dimulailah proses reduksi massa tulang. Aktifitas osteoblast semakin berkurang, sedangkan aktifitas osteoclast tetap.
-          Epifisis, vertebra dan rahang mengalami penurunan massa lebih cepat daripada tulang lain. Sebagai akibatnya adalah: kerapuhan anggota gerak, menurunnya tinggi badanm dan lepasnya gigi.
-          Ketika reduksi massa tulang menyebabkan tulang tidak berfungsi dengan baik, misal tidak mampu menahan berat badan dan mudah patah, maka disebut tulang telah mengalami osteoporosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar